Wednesday, June 18, 2014

Sebuah Nama


Niki dan Keza, dua orang itu duduk tidak tenang sambil menyorongkan wajahnya ke depan . Sedangkan Gia yang duduk di seberang mereka, yang berperan sebagai pencerita, si pemegang kunci ketenangan batin sahabatnya malah sibuk mempermainkan mereka. Alih-alih mendongeng dia memilih melemparkan pandangannya pada langit senja, tersenyum pada awan putih yang terciprat warna-warna jingga.

Bohong! Jika ditilik dari logika manapun, sebenarnya dia tidak tersenyum pada awan yang biasa saja itu, awan jingga saat senja- apa istimewanya? Awan itu hanyalah alibinya untuk senyam- senyum sendiri agar tidak dianggap gila. Dan sampai sekarang, dia masih melakukan hal itu, tersenyum dalam wajah dreamy nya.
 
 
Copyright © eleGIA
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com